Ilmu Resep : Sterilisasi Metode Penyinaran

December 13, 2014

A.    Pengertian
            Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik yang patogen (menimbulkan penyakit) maupun apatogen / non patogen (tidak menimbulkan penyakit), baik dalam bentuk vegetatif (siap untuk berkembang biak) maupun dalam bentuk spora (dalam keadaan statis, tidak dapat berkembang biak, tetapi melindungi diri dengan lapisan pelindung yang kuat).
            Tidak semua mikroba dapat merugikan, misalnya mikroba yang terdapat dalam usus yang dapat membusukkan sisa makanan yang tidak terserap oleh tubuh. Mikroba yang patogen misalnya Salmonella typhosa yang menyebabkan penyakit typus, E. Coli yang menyebabkan penyakit perut.
            Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang / benda menjadi steril.

B.     Tujuan Suatu Obat Dibuat Steril
            Tujuan obat dibuat steril (seperti obat suntik) karena berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh dan jaringan tubuh yang lain dimana pertahanan terhadap zat asing tidak selengkap yang berada di saluran cerna / gastrointestinal, misalnya hati yang dapat berfungsi untuk menetralisir / menawarkan racun (detoksikasi=detoksifikasi).
            Diharapkan dengan steril dapat dihindari adanya infeksi sekunder. Dalam hal ini tidak berlaku relatif steril atau setengah steril, hanya ada dua pilihan yaitu steril dan tidak steril.
            Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik / injeksi, tablet implant, tablet hipodermik dan sediaan untuk mata seperti tetes mata / Guttae Ophth, cuci mata / Collyrium dan salep mata / Oculenta.

C.     Cara Sterilisasi Menurut Fl.ed.III
1.      Cara A (pemanasan secara basah : otoklaf pada suhu 115o-116o selama 30 menit)
2.      Cara B (dengan penambahan bakterisida)
3.      Cara C (dengan penyaring bakteri steril)
4.      Cara D (pemanasan kering; Oven pada suhu 150o selama satu jam dengan udara panas)
5.      Cara Aseptik

D.    Cara Sterilisasi Menurut Fl.ed. IV
1.      Sterilisasi uap
2.      Sterilisasi panas kering
3.      Sterilisasi gas
4.      Sterilisasi dengan radiasi ion
5.      Sterilisasi dengan penyaringan
6.      Sterilisasi dengan cara aseptic

E.     Cara Sterilisasi secara umum
1.      Dengan pemanasan secara kering
2.      Dengan pemanasan secara basah
3.      Dengan penambahan zat-zat tertentu
4.      Dengan cara penyinaran
5.      Dengan penyaring bakteri steril
6.      Dengan sterilisasi gas
7.      Dengan cara aseptik

Sterilisasi dengan cara penyinaran
a.      Menurut Fl.ed.IV Sterilisasi dengan radiasi ion
            Ada 2 jenis radiasi ion yang digunakan yaitu disintegrasi radioaktif dari radioisotop (radiasi gamma) dan radiasi berkas elektron. Pada kedua jenis ini, dosis yang menghasilkan derajat jaminan sterilitas yang diperlukan harus ditetapkan sedemikian rupa hingga dalam rentang satuan dosis minimum dan maksimum, sifat bahan yang disterilkan dapat diterima.
            Walaupun berdasarkan pengalaman dipilih dosis 2,5 megarad (Mrad) radiasi yang diserap, tetapi dalam beberapa hal, diinginkan dan dapat diterima penggunaan dosis yang lebih rendah untuk peralatan, bahan obat dan bentuk sediaan akhir.
            Untuk mengukur serapan radiasi dapat menggunakan alat Dosimeter kimia.
            Cara ini dilakukan jika bahan yang disterilkan tidak tahan terhadap sterilisasi panas dan khawatir tentang keamanan etilen oksida. Keunggulan sterilisasi ini adalah raktivitas kimia rendah, residu rendah yang dapat diukur serta variabel yang dikendalikan lebih sedikit.

b.      Dengan sinar ultra violet (u.v)
            Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang 15-390 nm. Mikroorganisme dapat dibunuh dengan penyinaran yang memakai sinar ultraviolet yang panjang gelombangnya antara 220 – 290 nm. Radiasi paling efektif adalah 253,7 nm. Sinar matahari langsung mengandung sinar ultraviolet 290 nm, sehingga sinar matahari adalah sinar yang bersifat bakterida yang baik. Lampu sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 260 – 270 nm, dimana sinar dengan panjang gelombang sekitar 265 nm mempunyai daya bakterisid yang tinggi. Lampu ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan pada penggunaan aseptik, misalnya di kamar bedah, ruang pengisian obat dalam ampul dan flakon di industri farmasi, ruang penanaman bakteri dalam media , juga bisa digunakan diperusahaan makanan untuk mencegah pencemaran permukaan.

c.       Dengan sinar gamma
            Digunakan isotop radio aktif, misalnya cobalt 60. Sinar gamma mempunyai daya penetrasi lebih besar dibandingkan dengan sinar x dan digunakan untuk mensterilkan material yang tebal, misalnya bungkusan alat-alat kedokteran atau paket makanan.

d.      Dengan sinar X dan sinar Katoda
            Sinar X dan elektron-elektron dengan intensitas tinggi mempunyai sifat dapat mematikan mikroba. Sinar katoda biasa dipakai menghapus hama pada suhu kamar terhadap barang-barang yang telah dibungkus.
Yang disterilkan : Penisilin-Na, Stereptomycin sulfat, Hidrolisat protein, Hormon pituitarium




You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Translate