A. Pengertian
Steril adalah
suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik yang patogen
(menimbulkan penyakit) maupun apatogen / non patogen (tidak
menimbulkan penyakit), baik dalam bentuk vegetatif (siap
untuk berkembang biak) maupun dalam bentuk spora
(dalam keadaan statis, tidak dapat berkembang biak, tetapi melindungi diri
dengan lapisan pelindung yang kuat).
Tidak
semua mikroba dapat merugikan, misalnya mikroba yang terdapat dalam usus yang
dapat membusukkan sisa makanan yang tidak terserap oleh tubuh. Mikroba yang
patogen misalnya Salmonella typhosa yang menyebabkan penyakit typus, E. Coli
yang menyebabkan penyakit perut.
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang / benda
menjadi steril.
B. Tujuan Suatu
Obat Dibuat Steril
Tujuan obat dibuat steril (seperti obat suntik) karena berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh
dan jaringan tubuh yang lain dimana pertahanan terhadap zat asing tidak
selengkap yang berada di saluran cerna / gastrointestinal, misalnya hati
yang dapat berfungsi untuk menetralisir / menawarkan racun
(detoksikasi=detoksifikasi).
Diharapkan
dengan steril dapat dihindari adanya infeksi sekunder. Dalam hal ini tidak
berlaku relatif steril atau setengah steril, hanya ada dua pilihan yaitu steril
dan tidak steril.
Sediaan
farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik / injeksi, tablet implant, tablet
hipodermik dan sediaan untuk mata seperti tetes mata / Guttae Ophth, cuci mata
/ Collyrium dan salep mata / Oculenta.
C. Cara
Sterilisasi Menurut Fl.ed.III
1. Cara A
(pemanasan secara basah : otoklaf pada suhu 115o-116o selama 30 menit)
2. Cara B
(dengan penambahan bakterisida)
3. Cara C
(dengan penyaring bakteri steril)
4. Cara D
(pemanasan kering; Oven pada suhu 150o selama satu jam dengan udara panas)
5. Cara
Aseptik
D. Cara Sterilisasi
Menurut Fl.ed. IV
1. Sterilisasi
uap
2.
Sterilisasi panas kering
3.
Sterilisasi gas
4.
Sterilisasi dengan radiasi ion
5.
Sterilisasi dengan penyaringan
6.
Sterilisasi dengan cara aseptic
E. Cara
Sterilisasi secara umum
1. Dengan
pemanasan secara kering
2. Dengan
pemanasan secara basah
3. Dengan
penambahan zat-zat tertentu
4. Dengan
cara penyinaran
5. Dengan
penyaring bakteri steril
6. Dengan
sterilisasi gas
7. Dengan
cara aseptik
Sterilisasi dengan cara
penyinaran
a. Menurut
Fl.ed.IV Sterilisasi dengan radiasi ion
Ada
2 jenis radiasi ion yang digunakan yaitu disintegrasi radioaktif dari
radioisotop (radiasi gamma) dan radiasi berkas elektron. Pada kedua jenis ini,
dosis yang menghasilkan derajat jaminan sterilitas yang diperlukan harus
ditetapkan sedemikian rupa hingga dalam rentang satuan dosis minimum dan
maksimum, sifat bahan yang disterilkan dapat diterima.
Walaupun
berdasarkan pengalaman dipilih dosis 2,5 megarad (Mrad) radiasi yang diserap,
tetapi dalam beberapa hal, diinginkan dan dapat diterima penggunaan dosis yang
lebih rendah untuk peralatan, bahan obat dan bentuk sediaan akhir.
Untuk
mengukur serapan radiasi dapat menggunakan alat Dosimeter kimia.
Cara
ini dilakukan jika bahan yang disterilkan tidak tahan terhadap sterilisasi
panas dan khawatir tentang keamanan etilen oksida. Keunggulan sterilisasi ini
adalah raktivitas kimia rendah, residu rendah yang dapat diukur serta variabel
yang dikendalikan lebih sedikit.
b. Dengan
sinar ultra violet (u.v)
Sinar
ultraviolet mempunyai panjang gelombang 15-390 nm. Mikroorganisme dapat dibunuh
dengan penyinaran yang memakai sinar ultraviolet yang panjang gelombangnya
antara 220 – 290 nm. Radiasi paling efektif adalah 253,7 nm. Sinar matahari
langsung mengandung sinar ultraviolet 290 nm, sehingga sinar matahari adalah
sinar yang bersifat bakterida yang baik. Lampu sinar ultraviolet dengan panjang
gelombang 260 – 270 nm, dimana sinar dengan panjang gelombang sekitar 265 nm
mempunyai daya bakterisid yang tinggi. Lampu ultraviolet digunakan untuk
mensterilkan ruangan pada penggunaan aseptik, misalnya di kamar bedah, ruang
pengisian obat dalam ampul dan flakon di industri farmasi, ruang penanaman
bakteri dalam media , juga bisa digunakan diperusahaan makanan untuk mencegah
pencemaran permukaan.
c.
Dengan sinar gamma
Digunakan
isotop radio aktif, misalnya cobalt 60. Sinar gamma mempunyai daya penetrasi
lebih besar dibandingkan dengan sinar x dan digunakan untuk mensterilkan
material yang tebal, misalnya bungkusan alat-alat kedokteran atau paket
makanan.
d. Dengan
sinar X dan sinar Katoda
Sinar
X dan elektron-elektron dengan intensitas tinggi mempunyai sifat dapat
mematikan mikroba. Sinar katoda biasa dipakai menghapus hama pada suhu kamar
terhadap barang-barang yang telah dibungkus.
Yang disterilkan : Penisilin-Na, Stereptomycin
sulfat, Hidrolisat protein, Hormon pituitarium